Icon

KISTA OVARIUM

Kista ovarium adalah suatu kondisi dimana terdapat kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Biasanya kista ini muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi.

Setiap wanita memiliki dua buah ovarium, masing-masing di sebelah kanan dan kiri rahim yang menjadi bagian dari sistem reproduksi wanita. Ovarium memiliki fungsi utama untuk menghasilkan sel telur setiap bulan (dimulai dari masa pubertas hingga memasuki menopause), dan menghasilkan hormon estrogen serta progesteron.

Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti siklus menstruasi hingga pertumbuhan sel abnormal. Walaupun kista biasanya bersifat jinak, tetapi  kista juga berpotensi menjadi sel ganas. Penyebab kista ovarium antara lain:

  • Masalah hormonal
  • Kehamilan
  • Infeksi panggul yang menyebar ke ovarium dan tuba falopi, sehingga membentuk kista
  • Endometriosis.

Ada beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan pembentukan kista ovarium, di antaranya:

  • Berusia 30-54 tahun
  • Sedang menjalani pengobatan kesuburan
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Mengidap hipotiroidisme
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Sedang menjalani pengobatan kanker payudara
  • Memiliki riwayat kista ovarium sebelumnya

Gejala Kista Ovarium

Saat kista masih berukuran kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun ketika ukuran kista mulai membesar, gejala baru akan terasa, karena kista dapat menghambat pasokan darah yang menuju ke ovarium. Beberapa gejala kista ovarium yang biasanya muncul antara lain :

  • Rasa sakit atau nyeri pada perut bagian bawah

Rasa sakit atau nyeri biasanya akan muncul di area bawah perut, mulai dari ringan, hingga berat. Rasa nyeri ini dapat muncul dan hilang dengan sendirinya, bahkan terkadang muncul ketika melakukan hubungan intim.

  • Perubahan siklus menstruasi

Kista ovarium dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi sehingga menjadi tidak teratur. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi volume perdarahan saat menstruasi, bisa lebih banyak atau sedikit.

  • Masalah pencernaan

Kista ovarium berpengaruh pada kondisi pencernaan, dimana pengidap kista ovarium sering merasa kenyang meski baru makan sedikit dan mengalami perut kembung. Gangguan pencernaan lain seperti mengalami kesulitan buang air besar dan menjadi lebih sering buang air kecil.

Jenis-Jenis Kista Ovarium

Berdasarkan penyebabnya, kista ovarium terbagi menjadi dua jenis yaitu kista fungsional dan patologis. 

Kista Fungsional

Kista fungsional paling banyak ditemukan. Kista ini terbentuk akibat hormon yang tidak stabil selama siklus menstruasi. Kista fungsional bukan kondisi yang serius dan dapat hilang dalam waktu singkat. Kista fungsional terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Kista Folikel

Selama siklus menstruasi, sel telur akan tumbuh di dalam kantong folikel yang terdapat pada ovarium. Kista ini terbentuk akibat folikel yang tidak terbuka sehingga menyebabkan tumpukan cairan di dalam folikel dan membentuk kista.

  • Kista Corpus Luteum

Pada keadaan normal, kantong folikel akan menghilang setelah terbuka dan mengeluarkan sel telur. Tetapi, ketika kantong tersebut tidak menghilang dan masih dalam keadaan terbuka, maka akan membuat cairan menumpuk di dalam kantong dan membentuk kista corpus luteum.

Kista Patologis

Kista patologis disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang dapat membentuk kista jinak atau tumor ganas (malignant). Kista patologis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Kistadenoma

Kistadenoma adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel di luar ovarium. Jenis ini umumnya memiliki bentuk tebal dan berisi cairan lendir. Berbeda dengan jenis kista lainnya, kistadenoma letaknya berada di luar ovarium dan dapat tumbuh lebih besar.

  • Endometriosis

Endometriosis adalah jaringan yang tumbuh dari sel-sel di luar rahim, di mana sebagian jaringan tersebut dapat menempel pada ovarium dan membentuk kista.

  • Kista Dermoid

Kista dermoid atau teratoma adalah jenis kista yang berasal dari sel-sel yang membentuk sel telur dan mengandung berbagai jaringan, seperti kulit, rambut, hingga lemak. Kista dermoid lebih banyak dialami oleh wanita dengan rentang usia di bawah 30 tahun. Kista ini termasuk  kategori tumor jinak dan tidak menimbulkan gejala serius. Operasi pengangkatan untuk mengatasi kista dermoid sangat disarankan, untuk mencegah risiko kista ini memburuk menjadi kanker.

Pengobatan dan Pencegahan Kista Ovarium

Kista ovarium pada umumnya tidak bersifat ganas dan dapat ditangani dengan pengobatan sederhana. Beberapa jenis kista ovarium dapat menghilang dengan sendirinya dalam waktu 8-12 minggu. Pemantauan secara berkala melalui USG dapat dilakukan beberapa minggu atau bulan setelah diagnosis adanya kista. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kista tersebut sudah hilang atau masih ada.

Pemberian obat kontrasepsi oleh dokter dilakukan jika kista ovarium kambuh atau muncul kembali. Jika kista ovarium tak kunjung hilang dan ukurannya semakin besar hingga mencapai 5-10 cm, dokter akan menyarankan pasien menjalani operasi pengangkatan kista atau laparotomi.

Sobat Sehat, kista ovarium merupakan kondisi yang tidak dapat dicegah. Namun Sobat Sehat bisa melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi adanya perubahan, kelainan, atau masalah pada ovarium, sehingga kista ovarium dapat diketahui lebih awal.

Sobat Sehat juga harus memperhatikan siklus menstruasi. Jika Sobat Sehat mengalami perubahan pada siklus menstruasi dan merasakan gejala yang tidak biasa, baiknya segera mengunjungi RS UNAND untuk berkonsultasi bersama dokter spesialis kandungan. Dengan pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan sesegera mungkin tentunya Sobat Sehat dapat menghindari komplikasi lebih lanjut

 

 

 

 

 

Galeri Foto

Foto