Icon

MENGAPA PEMERIKSAAN ANTENATAL SELAMA KEHAMILAN ITU PENTING?

Menjalani kehamilan yang sehat dan mengetahui perkembangan  kesehatan janin adalah harapan setiap ibu yang menantikan kehadiran buah hatinya. Hal ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan antenatal.

Pemeriksaan antenatal ini merupakan pemeriksaan yang ditujukan kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa ibu serta janin dalam kondisi sehat selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini mencakup identifikasi risiko dalam  kehamilan, pencegahan komplikasi kehamilan, serta edukasi kesehatan.

Identifikasi risiko dan pencegahan komplikasi kehamilan ini bertujuan mendeteksi beberapa masalah kesehatan yang rentan terjadi selama masa kehamilan seperti diabetes gestasional, hipertensi, pre eklamsia atau penyakit infeksi yang menyertai kehamilan.

Berapa Kali Pemeriksaan Antenatal Dilakukan?

Pemeriksaan antenatal sebaiknya di lakukan 6 kali selama kehamilan. Untuk jadwal dapat dilakukan di waktu berikut :

  • Saat di ketahui hamil, sebaik nya ibu hamil memeriksaan kehamilannya. Pemeriksaan pertama ini dapat dilakukan di usia kehamilan 12 minggu atau trimester pertama
  • 2 kali pemeriksaan saat usia trimester ke dua atau usia kehamilan 13-28 minggu
  • 3 kali pemeriksaan saat trimester ke tiga atau usia kehamilan 29-40 minggu

Tujuan Pemeriksaan Antenatal 

Pemeriksaan antenatal bertujuan untuk memantau kesehatan ibu dan janin, namun selain itu pemerikasaan antenatal juga bertujuan unutk :

  • Mengetahui dan deteksi dini adanya komplikasi dalam kehamilan sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan risiko komplikasi kehamilan atau resiko kematian saat persalinan
  • Mengetahui riwayat penyakit atau riwayat operasi sebelumnya
  • Persiapan proses persalinan baik itu persiapan dari ibu hamil untuk menjalani persalinan, menjalani peran ibu, melewati masa nifas dan pemberian ASI ekslusif
  • Persiapan dari keluarga dalam mengasuh anak agar anak dapat tumbuh sehat dan berkembang optimal

Adapun pemeriksaan yang di lakukan saat pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut :

  • Timbang Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan

     Pemeriksaan fisik ini berupa pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan. Penimbangan berat badan penting dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan janin melalui penambahan berat badan ibu selama masa kehamilan. Begitupun dengan pengukuran tinggi badan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor risiko penyulit persalinan yang mungkin terjadi, seperti dengan tinggi badan ibu hamil 145 cm bisa meningkatkan risiko terjadinya chepalopelvic disproportion (CPD) atau biasa di sebut panggul sempit, sehingga proses persalinan tidak dapat dilakukan secara pervaginam.

  • Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah bertujuan untuk deteksi dini pre-eklamsia, dimana tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90mmHG.

  • Pengukuran LILA untuk menentukan status gizi ibu hamil

Pengukuran LILA (lingkar lengan atas) dilakukan hanya satu kali di trimester pertama. Jika ukuran LILA ibu hamil kurang dari 23,5 cm, kemungkinan ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis (KEK) yang dapat meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR)

  • Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperkirakan perkembangan bayi di dalam kandungan, karena tinggi fundus uteri normal adalah yang sesuai dengan usia kehamilan.

  • Menetukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

Pemeriksaan ini dilakukan pada akhir trimester ke dua dan sangat penting juga dilakukan pada akhir trimester kehamilan. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah kepala janin sudah masuk panggul atau belum.

Mengukur denyut jantung janin juga menjadi bagian penting dari pemeriksaan antenatal ini, untuk mendeteksi apakah ada kegawatan pada janin.

Kedua pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan saat melakukan USG.

  • Pemberian Vaksinasi

Ibu hamil juga memerlukan vaksinasi untuk membangun kekebalan tubuhnya. Pemeberian vaksin tetanus toxoid pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi ibu hamil saat pemeriksaan antenatal pertama kali di lakukan.

  • Pemberian Tablet Zat Besi

Tablet zat besi diberikan kepada ibu hamil minimal 60 tablet selama kehamilan, untuk mencegah terjadinya efisiensi zat besi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan anemia. 

  • Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium mencakup pada pemeriksaan darah lengkap (pemeriksaan golongan darah, resus, hemoglobin, kadar gula darah, protein urine) serta pemeriksaan HIV.

  • Penanganan Khusus

Untuk penanganan khusus ini biasanya di berikan kepada ibu hamil yang saat pemeriksaan ditemukan adanya komplikasi dalam kehamilannya, sehingga membutuhkan penanganan yang sesuai di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

  • Konseling

Dalam setiap kunjungan antenatal, selain pemeriksaan yang dilakukan, ibu hamil juga bisa melakukan konsultasi terkait dengan kehamilan. Seperti konseling gizi, baik itu dalam kehamilan atau saat menyusui, perencanaan persalinan bahkan pemilihan kontrasepsi pasca persalinan.

Sobat Sehat RS UNAND, selain berperan penting untuk memastikan kehamilan yang sehat, pemeriksaan antenatal ini juga dapat memberikan kenyamanan pada ibu hamil melalui konseling yang dilakukan, sehingga ibu hamil mendapatkan informasi dan edukasi dan dapat mempersiapkan diri baik fisik maupun mental untuk menghadapi persalinan dan juga pasca persalinan. 

Bagi Sobat Sehat yang memerlukan pemeriksaan antenatal, Sobat Sehat dapat melakukan konsultasi ke Poliklinik Kandungan di RS UNAND. Dengan melakukan pemeriksaan antenatal, ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh yang bermanfaat serta dapat mencegah komplikasi yang dapat berdampak pada ibu dan janin.

 

Galeri Foto

Foto