Icon

KANKER KEPALA DAN LEHER

Kanker Kepala dan Lehermerupakan kanker yang mengenai bagian rongga mulut, saluran cerna bagian atas, larynx, hidung, kelenjer, air liur kulit kepala leher, serta kelenjer gondok yang merupakan 7 % dari seluruh keganasan laki-laki dan 2 % wanita. 

Penanganan kanker kepala memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai biologi/ mokuler dan perjalanan alamiah dari penyakit tersebut, pengetahuan dan perkembangan yang luas dan mutahkir dari peranan berbagai modalitas pengobatan terhadap kanker kepala leher.

Penanganan kanker kepala leher memerlukan berbagai bidang disiplin ilmu yang meliputi bedah, patologi, radiologi, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi prostondosi dan lain-lain.
Pembedahan pada kanker kepala leher adalah pembedahan yang merupakan modalitas pengobatan utama pada sebagian besar kanker kepala leher. Dengan demikian ahli bedah mempunyai peranan yang penting utama dalam penangan kanker kepala leher mulai dari deteksi dini sampai penanganannya.

Faktor Penyebab:

  • Mengkonsumsi alkohol dan rokok
  • Nyisip/ Nginang
  • Gigi yang rusak tidak terawat dengan baik kebersihan mulut kurang
  • Penyakit penyakit infeksi mengenai rongga mulut
  • Faktor keturunan dan genetic

Tanda dan Gejala

  • Ada benjolan di kepala leher. Kanker yang berasal dari kepala atau leher biasanya menyebar ke kelenjar getah bening di leher sebelum menyebar ke bagian ke bagian tubuh lainnya. Suatu benjolan di leher yang   menetap lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter.  Memang tidak semua benjolan merupakan kanker, tetapi 1 atau beberapa benjolan di leher bisa merupakan pertanda awal dari kanker mulut, tenggorokan laring, kelenjar tiroid atau sejenis limfoma maupun kanker darah. Benjolan biasanya tidak menimbulkan nyeri dan terus membesar.
  • Ada keluhan sariawan yang lebih dari 2 minggu tidak sembuh
  • Ada luka/ borok di sekitar kepala leher yang tidak sembuh-sembuh
  • Perubahan suara. Kebanyakan kanker sering menyebabkan perubahan suara. Suara serak atau perubahan suara laiinya yang berlangsung lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter. Seorang otolaringologis adalah ahli kepala dan leher yang bisa menilai pita suara kita.
  • Luka pada mulut dan lidah . Secara umum kanker mulut atau lidah menyebabkan suatu luka terbuka atau pembengkakan yang tidak sembuh-sembuh. Luka atau pembengkakan tersebut tidak menimbulkan nyeri, kecuali jika terinfeksi. Pendarahanan biasanya terjadi pada stadium lanjut.
  • Sakit telinga yang menetap
  • Pendarahan. Pendarahan seringkali disebabkan oleh penyakit selain kanker. Tetapi tumor di dalam hidung, mulut, tenggorokan atau paru-paru bisa menyebabkan pendarahan. Jika selama beberapa hari atau lebih di dalam ludah atau dahak terdapat darah, sebaiknya periksakan ke dokter.
  • Kesulitan Menelan. Kanker tenggorokan atau kerongkongan (saluran untuk menelan) menimbulkan kesulitan dalam menelan makanan padat. Kadang menelan cairan pun sulit. Makanan bisa tersangkut pada daerah tertentu dan masuk ke dalam lambung atau kembali ke kerongkongan. Jika kesulitan ini hampir selalu terjadi setiap hendak menelan sesuatu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya dilakukan rontgen berium swallow atau esofagoskopi.
  • Perubahan Kulit.  Kanker kepala dan leher yang paling sering ditemukan adalah kanker sel basal kulit. Jika segera diobati, jarang menimbulkan masalah yang gawat.  Kanker sel basal tumbuh di daerah yang paling sering terkena sinar matahari, seperti dahi, wajah dan telinga, meskipun bisa juga ditemukan pada kulit di bagian tubuh lainnya. Kanker basal berawal dari sebagai suatu bercak kecil yang pucat, yang kemudian membesar secara perlahan, membentuk lekukan di tengahnya dan akhirnya membentuk suatu ulkus (borok, luka terbuka)

PENCEGAHAN

  • Berhenti MerokokUntuk mengurangi resiko kanker kepala dan leher maka berhentilah merokok
  • Mengurangi Konsumsi Minuman Beralkohol. Dengan mengurangi konsumsi minuman beralkohol, berarti dapat mengurangi resiko kanker ini.

PENGOBATAN 

  • Operasi atau Pembedahan.  Dilakukan dengan mengangkat langsung tumor dan jaringan sehat di sekitarnya. Atau dilakukan dengan mengangkat kelenjer getah bening di leher jika kanker sudah menyebar di sana. Pembedahan biasanya menyebabkan efek samping, sperti kesulitan dalam menelan makanan serta kesulitan berbicara. Sehingga biasanya pasien pasca operasi akan menjalani rehabilitasi.
  • Terapi Radiasi atau Penyinaran. Dengan menggunakan sinar berenergi tinggi seperti Sinar-X untuk menghancurkan sel kanker untuk mengurangi gejala. Pengobatan secara radiasi, bisa bersamaan dengan pengobatan lain seperti  pembedahan dan kemoterapi. Terapi radiasi biasanya akan menyebabkan efek samping seperti perubahan warna kulit, kerontokan rambut, pembentukan jaringan parut, dan hilangnya indera perasa.
  • Kemoterapi . Dengan menggunakan obat yang dirancang untuk membunuh sel kanker. Di gunakan secara umum untuk kanker kepala dan leher stadium lanjut. Kemoterapi bisa menyebabkan mual dan muntah, kerontokan rambut yang bersifat sementara dan peradangan pada selaput lambung dan usus. Selain itu kemoterapi juga dapat menyebabkan penurunan sel darah merah dan sel darah putih yang mengganggu sistem kekebalan tubuh untuk sementara.
  • Imunoterapi. Dengan memberikan obat imunoterapi yang nantinya akan meningkatkan (mengaktifkan) sistem imun tubuh untuk menghancurkan sel kanker.

Jika ada benjolan di leher, maka kita harus waspada. Datang lah ke fasilitas layanan Kesehatan agar dilakukan pemeriksaan dan  memastikan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Dan jika pernah menderita kanker, mengurangi rokok dan konsumsi alkohol dapat mengurangi resiko kambuh nya kanker 

 

Galeri Foto

Foto